Jumat, 15 November 2013

Andai..

Aku memupuk rasa sayang ini sudah sejak setahun yang lalu. Kurawat sedemikian rupa, kujaga sebisa mungkin. Hingga akhirnya, perasaan ini tumbuh menjadi sangat kuat. Aku sungguh sangat menyayangimu. Mengasihimu. Mengagumimu meski hanya dalam diam. 
Tapi.. Aku mulai sadar. Sayangku untukmu memang hanya untuk "dokumen pribadi". Bahkan, hanya sekedar membayangkan kamu mengetahui perasaan ini pun aku tak mampu. Iya. Aku memang pecundang dalam hal ini. Aku memupuk serta merawat perasaan ini namun tak berani mengungkapkan nya. 
Aku sama seperti perempuan lainnya yang meletakkan gengsi jauh di atas segalanya. Aku sama seperti perempuan lainnya, memendam perasaan namun berharap kamu mengetahui tanpa harus kukatakan. Aku sama seperti perempuan lainnya, meninggikan gengsi dan memendam perasaan, tapi berharap kamu membalas perasaan sayang ini. 
Andai aku bisa meletakkan gengsi ku di bawah. Andai aku mempunyai cukup nyali. Andai aku tidak banyak berandai-andai.. 

Arninda Dwi Agustin

Jumat, 10 Mei 2013

-no title_

Untuk apa terus mempertahankan hubungan jikalau tepaksa? Untuk apa terus mempertahankan hubungan jikalau satu pihak tidak bisa mengerti?
Maaf. Tapi itu alasanku mengapa aku meninggalkanmu. Membiarkanmu lepas. Bukan. Bukan karna aku sudah tidak perduli, atau sudah tidak sayang. Aku hanya lelah. Aku lelah terus-terusan berada di sangkarmu, dengan aturan-aturan serta jadwal yang sudah kau atur. Aku lelah selalu mengalah. Aku lelah jika harus selalu memahami sikap mu yang labil. 
Aku tak tau siapa yang salah. Mungkin aku yang belum bisa menyayangimu. Mungkin kamu yang terlalu dalam dan posesif. Mungkin "kita" yang terlalu memaksakan hubungan ini. Atau mungkin tidak ada yang salah karna semua ini berjalan bukan atas mau kita. 
Aku pusing. Aku tidak bisa membaca apa maumu.

Rabu, 27 Februari 2013

hate to know.

I hate to know that i love you too much but only in my deep heart. I hate to know that i have no reason why i didn't tell you 'bout my feeling. I actually hate to know that i am-waiting-for-you. 
"Aku bahagia kok melihat kamu bahagia, meski bukan dengan aku". Banyak orang bijak berkata seperti itu. Tapi aku tidak. Aku tidak bisa bertingkah "seolah-olah" aku bahagia. Iya. Aku tau aku egois. Tapi itu yang aku rasain. Melarangmu dekat dengan yang lain? Ha-Ha aku tak punya hak untuk itu. Aku sadar diri aku siapa, aku sadar diri kamu siapa. Kamu memang berharga buat aku. Kamu menyita banyak waktuku untuk memikirkanmu. Ya, memikirkan kamu yang menganggap aku tidak ada dan bahkan aku rela memikirkanmu yang mungkin sedetikpun tak pernah terlintas namaku di pikiranmu. 
Aku tak tau harus bagaimana. Aku lelah menunggumu dalam diam. Rasanya hati ini sudah tidak sanggup membendung semuanya, menahan perasaan yg semakin hari semakin berkembang. 
Aku benci mendapati kenyataan aku menyayangimu. Aku benci setiap hari harus melihat pemandangan yang membuat mata ku sakit, membuat hati ku tersayat.. 

Kamis, 07 Februari 2013

:')

Kamu.... Satu-satu nya sosok pria yang sangat membuatku luluh. Luluh jika harus bertemu mata denganmu. Satu-satu nya sosok yang memaksaku untuk tidak mengungkapkan perasan ini. "Aku sayang kamu" kalimat itu sangat ingin kulontarkan didepanmu. Tapi ada daya.... Kalimat itu selalu menggantung di tenggorokan. "Aku sayang kamu" satu kalimat sederhana yang sering berakhir di draft, bukan sent item. 
Aku benci mendapati diriku yang terus mengharapkan mu. Aku tidak kalah benci mendapati dirimu yang selalu mengharapkan nya. Akupun benci mendapati dirinya yang tidak mengharapkanmu. Aku memang munafik. Aku tau itu. Aku memang kecil nyali. Aku tidak memungkiri itu. Tapi... Bisakah kamu membayangkan bagaimana posisiku? Aku berada diantara mereka. Diantara mereka yang juga mengharapkanmu... 
Satu yang membuat aku begitu luluh. Kamu tau? Tatapanmu..... Simple. Menawan. Eksotis. Itu yang aku suka dari kamu. Bertemu mata denganmu adalah kebahagiaan kecil untukku. Bertemu mata denganmu setiap hari dan selalu hanya diam-diam sudah menjadi hal berharga untukku. Kamu lucu ketika sedang curi-curi pandang ke arahku. Ke arahku? Aku perlu koreksi? Ke arahku atau ke arah yang lain? Ah entahlah. Yang jelas mata kita bertemu satu sama lain. 
Aku masih memendam ini semua. Aku masih terus memandangmu dalam dia. Mengamati tingkat kecilmu yang menurutku itu indah. Aku masih tak punya nyali untuk mengungkapkannya. Aku hanya berani berharap. Berharap dalam diam......

Jumat, 04 Januari 2013

Selamat Pagi Kamu ƪ(˘ڡ˘)ʃ

Selamat Pagi. Sugeng Enjing. Good Morning. Guten Morgen. Buon Giorno. Bonjour. 
Entah berapa bahasa yang jelas aku hanya ingin mengucapkan SELAMAT PAGI KAMUUUUU ƪ(˘ڡ˘)ʃ
(ˇ▽ˇ)-c̯┌┐<)

Read more at: http://twovoldemort.blogspot.com/2012/09/kumpulan-autotext-bb.html
Link sumbernya disini gan :D
(ˇ▽ˇ)-c̯┌┐<)

Read more at: http://twovoldemort.blogspot.com/2012/09/kumpulan-autotext-bb.html
Link sumbernya disini gan :D
(ˇ▽ˇ)-c̯┌┐<)

Read more at: http://twovoldemort.blogspot.com/2012/09/kumpulan-autotext-bb.html
Link sumbernya disini gan :D
Haiiii, sampai pagi ini aku masih terus dan akan selalu menjadi orang yg memendam perasaan untukmu. Jangan khawatir. Aku akan terus menjaga perasaan ini kok. Tuhan telah menambahkan formalin dalam rasa sayangku ke kamu. Ya. Meskipun aku hanya memendamnya. Bukan, bukan karena aku tidak ingin mengungkapkan perasaan ini. Aku hanya takut. Ya, takut kamu tiba-tiba menjauh dariku. Takut kamu menjadi asing denganku. Iya. Mungkin aku memang terlalu pengecut tidak berani mengungkapkannya. Tapi tolong, tolong mengerti aku. Aku ini perempuan, aku mempunyai segudang gengsi. Jangan khawatir. Aku akan mengungkapkannya suatu saat. Entah. Mungkin ketika aku sudah mempunyai cukup keberanian, kamu telah menjadi milik orang lain. Jangan, jangan merasa bersalah. Sungguh dalam hal ini aku yang salah. Aku yang terlalu lama memendam perasaan ini. Jangan khawatir, jangan pernah merasa sendiri. Aku ada buat kamu, selalu ada. Tuhan juga masih ada buat kamu bukan? 
Maaf jika aku hanya bisa memendam perasaan ini. Maaf jika kamu risih mempunyai pengagum sepertiku - tidak berani mengungkapkan- , maaf jika aku terlalu lancang untuk mengambil keputusan jatuh cinta dengan kamu....

Hallo Masa Lalu (ʃ⌣ƪ)

Hallo masa lalu (ʃ⌣ƪ) Kamu apakabar? Kemarin aku lihat kamu sudah bahagia bersama dia ya? Ah sungguh entah aku harus ikut bahagia atau tidak. Tapi ciyus deh, aku (berusaha) bahagia kok. Itu sudah keputusan kita untuk mengakhiri semuanya bukan? Mengakhiri kebahagiaan kita? Ah sudahlah.. Mungkin memang terlalu lama menjalin hubungan denganmu itu adalah kesalahan besar yang pernah aku lakukan. Kenapa? Karna aku terlalu lama denganku sehingga memupuk rasa sayang setiap hari dan menumbuhkan kenangan indah terlalu dalam. Oh iya masalalu, terimakasih ya sudah mengisi waktu ku selama 2 tahun ini. Aku bahagia kok pernah menjadi orang spesial di hidupmu. Semoga kita sama-sama bahagia. Inget ya, karma masih berlaku. Semoga Tuhan tidak memberikan karma yang terlalu berat untukmu. Atau mungkin untuk bidadarimu? Bahkan untukku? Ah entahlah....