Minggu, 02 September 2012

Haruskan Aku Melangkah?

Iya. Hanya satu yang menjadi pertanyaanku ketika kita berpisah. Aku tau perpisahan kita ini bukan akhir segalanya. Aku tau aku dan kamu masih sama-sama menyayangi. Dan aku yakin kata-kata mu ketika kita berpisah bisa dipercaya.
Ruang tamu rumahku seolah menjadi saksi perpisahan kita. Memang hanya beberapa kata yang keluar dari mulut kita. Berjam-jam kita habiskan waktu dengan berdiam. Hanya memandang satu sama lain. Rasanya aku ingin berteriak "Bicaralah !! Katakan apa yang kamu mau !!". Dan akhirnya kata-kata "Aku lagi pengen sendiri" keluar dari mulutmu. Aku tau !! Aku paham apa artinya kata-kata itu. Aku tidak bodoh !! Tanpa terasa air mataku menetes didepanmu untuk kesekian kalinya. "Yaudah kita temenan dulu aja nggakpapa" kataku di sela tangisku. Dia mengerti, dia mendekatiku, memelukku. Seperti biasa ketika aku menangis dihadapannya. "Iya. Yang penting kita masih temenan ya Nin. Jaga diri baik-baik sayang", kata-katamu yang cukup menenangkan hatiku tapi semakin membuat air mata ini semakin deras.
Hari-hari masih berjalan seperti biasa. Tanpa status pacaran di setiap pesan singkat mu selalu ada kata "sayang". Tapi ternyata aku sudah goyah. Sayangku udah nggak di kamu lagi. Aku merasa aku sama kamu lebih baik sahabatan. Dan suatu ketika kamu dekat dengan seorang cewek pun ternyata hati ini biasa saja karena fakta nya aku telah berhasil menetralkan perasaan dari kamu.
"Aku bakal kembali kok, schat. As a boyfriend :)". Itu salah satu dari sekian pesan singkat mu yang masih aku simpan di ponselku. Jadi? Ketika semua telah menjadi seperti ini -kamu dengan cewek lain dan aku pun sudah mulai merasa sayang dengan cowok lain- masihkah pesan singkat itu berlaku? Haruskah aku menunggumu kembali menjadi kekasihku? Ya, meskipun kapan kamu kembali aku tak tau. Dan mungkin ini yang terbaik. Selamat tinggal masa lalu. Biarkan aku melangkah. Biarkan aku membuka lembaran baru dengan yang lain :)